Belajar untuk mencintai, belajar untuk menyayangi, belajar untuk percaya, belajar untuk mengasihi, belajar untuk saling memperhatikan, belajar untuk saling membutuhkan, belajar untuk saling mengerti, belajar untuk saling peduli, belajar untuk tidak egois, belajar untuk dewasa bersama, belajar untuk membuat cerita bersama, belajar untuk memaafkan satu sama lain, belajar untuk saling mengkhawatirkan, belajar untuk membuat tawa, tangis, marah dan cemburu bersama, belajar untuk saling mendukung satu sama lain, dan masih banyak lagi hal untuk di pelajari bersama.
Tak ada cinta yang sempurna, yaa.. itu memang benar. Dan untuk itu cinta juga butuh belajar. Banyak hal yang mesti kita pelajari bersama dengan pasangan kita. Pasangan yang menurut kita adalah pasangan yang kita cintai.
Ada yang bilang, “Kalau cinta belum tentu sayang. Kalau udah sayang, udah pasti cinta.” Benar atau tidak, kita sendiri lagi yang menilai kalimat pernyataan ini.
Bila aku mengartikan hal lain tentang cinta, namun aku selalu merasa kalau cinta itu memang belajar. Banyak hal yang harus kita pelajari dari cinta dan itu kita pelajari bersama dengan pasangan kita.
Disaat aku cemburu, aku sudah pasti marah. Aku ingin menangis, aku ingin menghantam pacarku dengan palu atau linggis sekalipun. Tapi apa dengan marah, dengan menangis, dengan membuatnya cacat. Maka rasa cemburuku akan hilang dan hubunganku akan baik-baik saja. Tentu saja malah akan membuatnya semakin ruet dan keruh.
Curiga,
Itu pasti selalu ada. Curiga kalau pacar kita bohong. Curiga kalau dia selungkuh di belakang kita. curiga saat dia tidak membalas sms atau menjawab telpon dari kita. itu pasti sering terjadi. Dan sekali lagi aku ingin menekankan. Apa dengan curiga akan membuat pasangan kita nyaman? Jawabannya tentu saja tidak.
Ada yang bilang, “Sekuat apapun kita menggenggam pasir di dalam genggaman tangan kita. maka pasir itu akan habis juga.”
Pepatah ini sudah sangat jelas mengisyaratkan bagaimana cara kita memperlakukan pasangan kita. semakin erat kita menggenggam tangannya maka semakin keras usahanya untuk lepas dari genggaman kita.
Takut,
Memang setiap orang pasti punya rasa takut untuk kehilangan pasangannya. Orang yang kita cintai. Namun, kita tidak bisa membuat rasa takut kita mengalahkan logika kita. Masih banyak cara untuk membuat rasa takut kita tumbuh menyenangkan dalam hati kita. dan kita juga tidak bisa mengurung pasangan kita hanya karena rasa takut itu. Dia punya kebebasannya sendiri, kita juga punya kebebasan itu. Biarkan kebebasan itu tetap ada dan membuat rasa takut itu hilang dengan sendirinya.
Jujur,
Membuat sebuah kejujuran atau mengatakan sebuah kejujuran memang akan terasa sangat sulit. Tapi dengan saling terbuka dan jujur maka hubungan akan semakin baik. Pertanyaannya, “Emang kita tahu dia itu jujur apa enggak?” benar, kita emang gak tahu pasangan kita berkata jujur atau enggak. Yang tahu dia ngomong jujur apa enggak kan, hanya Tuhan dan dia sendiri. Tapi alangkah baiknya jika kita menganggap kalau dia berkata jujur. Toh, kita sudah memberikan kepercayaan pada pasangan kita. Jadi mencoba untuk percaya dan menganggap semua yang dia katakan itu benar adalah hal mutlak bagiku. Berprasangka buruk juga tidak akan membuat pasangan kita nyaman kan?
Biarkan dia yang berpikir untuk terus membuat dirinya jujur dan kita juga untuk terus jujur. Yakin kalau enggak ada manusia yang sempurna begitu juga dengan dirinya dan juga diri kita. lagi-lagi aku harus bilang kalau kita juga harus belajar untuk berkata jujur sekalipun itu menyakitkan. Karena tidak selamanya kata jujur itu indah. Contohya, saat aku bilang ke Udang, “Gila itu cowok guanteng banget, mau aku jadi ceweknya.” Celetukku di samping Udang yang tentu aja dia langsung melepaskan kornea matanya padaku.
“Silahkan…..” Udang yang kemudian memberikan senyum sinis sambil menadangkan kedua tangannya seolah mempersilakan aku untuk menghampiri cowok ganteng itu. “Aku yakin dia gak bakal mau sama cewe ab-normal kayak kamu!!!” eehhmmm ini nih, kata selanjutnya yang di ucapkan Udang setiap kali aku melihat cowok lain dengan kekaguman.
Atau bahkan aku sering sekali bilang, “Dang, aku mau jalan sama Ivan,” dia pasti tanya, “Ivan siapa?” dan aku dengan tanpa dosa menjelaskan kalau dia teman baruku dan aku ingin nge-date sama dia. Tapi dengan pacaran ala kami berdua. Aku tentunya sah-sah aja pergi nge-date sama cowok laen tanpa perasaan bersalah. Begitu juga dengan Udang. Karna kami sudah membuat keputusan dan kami sudah berjanji. Kami bisa saja berlari sejauh mungkin tapi saat kami tahu dimana kami harus kembali. Kembali ke hubungan kita. kembali mengatakn dalam hati kalau yang ada disini hanya Udang bukan yang lain. Begitu juga Udang. Selama kita belum menikah, kita masih berhak untuk mencari dan memilih siapa yang terbaik untuk kita. Dan buktikan kalau hanya kita yang terbaik dan pantas untuk pasangan kita. maka, itulah cara kami untuk mengungkapkan kejujuran kami. Karena itu yang kami inginkan saat ini dan sampai kami mampu bertahan dengan kejujuran kami.
Bertengkar,
Tidak mungkin dalam sebuah hubungan tidak ada pertengkaran. Namun, ini lah bumbu cinta yang paling menyenangkan menurutku. Aku contohnya, aku selalu senang saat melihatnya marah, melihatnya cemburu, melihatnya ngomel seperti wanita dan mengalahkan omelan aku yang wanita. Banyak hal lucu yang tersilat di wajahnya, tidakannya yang membuatku tertawa. Begitu juga menurutnya jika aku marah dan al-hasil kami tidak pernah bisa marah dengan sempurna. Satu cerita, jika aku dan Udang sedang bertengkar, maka kami akan meluapkannya bersama. Semua unek-unek kekesalan dalam benak kami akan keluar saat itu juga. Namun saat kami selesai meluapkan semua unek-unek kami juga berhenti marah. Maka kami berhenti juga bertengkar dan merubahnya dengan tawa satu menit kemudian. Kami kembali duduk bersama, nonton bersama, makan bersama, masak bersama dan masih banyak lagi. Yang jelas kami selalu berusaha untuk terus belajar bersama dengan hubungan cinta yang sedang kami jalin bersama ini. Belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kami perbuat, belajar untuk membuat kejailan-jailan yang lain nantinya. Dan membuat hubungan kita semakin berwarna dengan ala kami tentunya.
Aku sadar tidak semua orang dapat dengan cepat menghilangkan amarahnya begitu saja. Namun jika kita belajar untuk mengerti dan membuang emosi itu jauh-jauh. Bukan tidak mungkin kita akan dapat menyelesaikan pertengkaran ini dengan kepala dingin. Berbicara dengan tenang dan saling mendengarkan satu sama lain. Dan setelah itu saling mengkoreksi diri masing-masing. Hal apa lagi yang mesti kita rubah dalam diri kita agar pasangan kita bisa menerima kekukarangan kita ini. Yakinlah bahwa setiap orang bisa berubah jika dia menginginkannya. Dan kita sebagai pasangannya harus belajar untuk mengimbangi hal itu.
Bosan,
Pasti akan selalu datang di saat sebuah hubungan berjalan dengan datar. Atau bahkan bagi pasangan yang punya sifat bosan. Dan ketika bosan itu datang menghampiri, banyak kebohongan yang akan di lakukan untuk membohongi pasangan kita. Jenuh, bosan dan nantinya akan timbul malas untuk melakukan komunikasi pada pasangan. Hingga akhirnya timbul selingkuh di belakang pasangan.
Nah, untuk orang yang kadar kebosanannya tinggi seperti diriku. Aku selalu mengatasinya dengan kejujuran bukan dengan sebuah kebohongan. Karena sepandai-pandainya kita menyimpan bangkai kebohongan maka lambat laut bau bangkai itu akan tercium juga dan akan menampakan dimana bangkai itu tersimpan.
“Aku bosen!!” kataku ke Udang setiap kali aku merasa bosan dan jenuh dengan hubungan kami.
“Oke, kamu mau gimana?” tanya Udang dengan ciri khasnya yang langsung mengambil buku untuk menghindari marah.
“Jangan hubungi aku, sampai aku yang menghubungimu.”
“Berapa lama?”
“Enggak tahu.”
“Balik lagi kalo udah puas ngelaba yaakk??” pintanya sambil memelukku dengan erat.
“Pasti,” balasku mantap dan membalas pelukannya dengan mencium keningnya.
Mungkin sedikit tidak masuk akal. Tapi inilah yang aku telah lakukan dengan Udang selama ini. Hubungan yang dibilang enggak masuk akal oleh orang lain. Tapi masuk akal menurut kami. Karena disaat Udang juga merasakan kebosanannya denganku. Maka, dia juga mengatakannya tanpa ragu. Dan kami mulai mencari jalan keluar untuk mengatasi kebosanan kami yang tentunya dengan cara kami. bahkan, tidak jarang kami sama-sama mencari sosok lain untuk mengisi kekosongan dan kebosanan kami. entah itu bisa di bilang kata selingkuh atau bukan yaa..?? toh pada akhirnya kami tetap kembali ke asal. Kembali bersama lagi dan terus belajar bersama kembali.
Wah kalau ceritain aku dan Udang, aku rasa akan jadi sebuah cerita yang terus saja bersambung, karena hubungan kami juga masih terus berlangsung. Gak usah tanya, banyak hal konyol dan mengharukan yang terjadi di dalamnya. Namun, sampai saat ini. Aku masih bilang. Kalau kami masih belajar memahami cinta kami. masih terus belajar untuk saling mengerti satu sama lain. Karena Cinta itu memang belajar…… JJJJJJ bagaimana dengan kalian???
Tulisan ini juga ada di blogku yang lain, this link:
http://yunie-batue.blogspot.com/2011/06/cinta-itu-belajar.html
By. Yunie Batue